Friday, April 1, 2011

MODS (Cikal Bakal Skinhead)

Mods muncul di Inggris pada akhir tahun 1950an, yang merupakan singkatan dari modernisme.
Mods pada awalnya adalah bentuk penolakan terhadap tradisional jazz yang melanda Inggris beberapa saat sebelum era The Beatles.
Pada awalnya Mods adalah penggemar musik modern jazz seperti Dave Bruebeck, namun tidaka lama berselang mereka pun jatuh hati pada musik kulit hitam dari Amerika seperti : Northern Soul, R&B, dan tentunya Ska dari Jamaika.
Sub budaya ini juga dianggap sebagai pihak yang membidani The Who dan The Small Faces, yang disebut sebagai garage band yang paling berpengaruh di abad 20.

Busana adalah hal terpenting bagi sub budaya ini.
Layaknya Rude Boy Jamaika, para Mods juga berpakaian rapih dan necis.
Setelan jas Italia, kemeja jaytex, sepatu brogues, parka (semacam mantel yang digunakan untuk berkendara scooter) dan scooter (biasanya mereka menggunakan lambreta).
Mods biasa kumpul di kafe-kafe atau coffee shop diseputaran London sambil mendengarkan musik Soul, R&B, dan pada akhirnya Ska. Ide dasar Mods adalah bagaimana caranya untuk terlihat lebih cool dan bergaya ketimbang orang-orang pada umumnya. Bergaya mapan meski masih berada dibangku sekolah.

Sekitar tahun 1962 sub budaya ini semakin digandrungi meskipun belum terlalu mewabah. Dibalik penampilan mereka yang cenderung kelas menengah, namun pada awalnya Mods adalah murni kelas pekerja. Alasan mereka berbusana demikian hanya karena sub budaya ini kontra dengan Teddy Boys / Greasers / Rockers yang muncul beberapa dekade sebelumnya.
Semua hal dari pakaian, musik yang didengar, kendaraan, hingga pola pikir Mods 180" berbeda dari Rockers.
Mods mengenakan setelan jas, mendengarkan R & B dan Ska, mengendarai scooter.
Sedangkan Rockers mengenakan jaket kulit, celana kulit,
mendengarkan Rock & Roll, dan mengendarai motor besar.
Bank Holliday (liburan musim panas) tahun 1964 ditepi pantai Brighton merupakan perkelahian legendaris dari dua sub budaya ini. Dalam perkelahian ini seorang Rockers mati tertusuk oleh salah seorang Mods. Mods mulai menjadi fokus perhatian masyarakat, dan dianggap sebagai berandalan yang harus ditolak keberadaannya di masyarakat.
Semenjak paska PD II terjadi imigrasi besar-besaran penduduk Jamaika ke Inggris, yang puncaknya terjadi pada tahun 1964-1966. Para imigran Jamaika ini kemudian tinggal didaerah tempat para pekerja Inggris tinggal, sehingga terjadi alkulturasi budaya antara Mods dan anak-anak muda imigran dari Jamaika dan Rude Boy termasuk didalamnya.
Beberapa pemuda Jamaika kelahiran Inggris dengan cepat mengadopsi cara berpakaian Rude Boy dari Kingston dan mulai mendengarkan musik yang hits di Jamaika pada saat itu, diantaranya :
Prince Buster dan Alton Ellis.
Gaya Rude Boy mulai mewabah dikalangan Mods dan ketertarikan mereka terhadap musik Jamaika pun mulai pesat. Pork Pie ala Prince Buster pun menjadi aksesoris wajib. Artis-artis Motown seperti Martha Reeves and The vandelas, Marvin Gaye tiba-tiba dikalahkan oleh Prince Buster.
Ya, dan kini Ska mulai menjadi musik utama Mods.
Kini mereka memiliki sekutu baru untuk melawan para Rockers, yaitu para pemuda berkulit hitam yang berasal dari Jamaika ; UK Based Rude Boy.
Pada tahun 1967 Mods kian mewabah di Inggris. Lagu Prince Buster yang berjudul "Al Capone" berada di nomor 18 pada tangga lagu nasional Inggris (meski hanya Mods dan Rude Boy yang mendengarkan).
Mods pun kian mewabah hingga seantero Inggris dan sedikit demi sedikit mulai kehilangan esensi dan pemikiran dasarnya. Mods semakin tercemar ketika banyak anak-anak muda dari golongan kelas menengah, bahkan kelas atas yang ikut masuk kedalam sub budaya ini lantaran hanya tertarik pada fashion Mods tanpa tahu apa-apa. Mods mulai berubah menjadi hanya tentang pakaian yang bagus dan mahal, sehingga sekarang Mods memiliki strata sosial.

Mods kelas pekerja menolak cara berpakaian Mods kelas menengah. Terlebih ketika Mods kelas menengah itu mulai terjangkit pola pikir Hippie (Generasi Bunga), sehingga hal ini secara tidak langsung membuat para Mods kelas pekerja merubah cara berpakaian mereka.
Setelan jas italia mereka ganti dengan kemeja Ben Sherman, jaket denim dan celana jeans Levi's 501.
Rambut yang dulunya klimis mereka papas hampir botak. Sepatu kulit mewah mengkilat digantikan boots yang biasa dipakai oleh pekerja industri logam atau pekerja tambang.
Cara berpikir dan tingkah laku merekapun berbeda dengan Mods Tradisional. Mereka lebih agresif, provokatif dan lebih sering melakukan kekerasan terhadap Rockers.
Ya, dan mereka mendapat julukan baru yaitu : Hard Mods.
Sekitar tahun 1968 para Mods Tradisional yang mayoritas adalah anak kelas menengah banyak yang melanjutkan pendidikan ke kampus-kampus seni (sebuah hal yang tidak mungkin didapat oleh para Hard Mods). Dikampus Seni inilah para Mods Tradisional akrab dengan Pop Art, musik Rock Kontemporer ala The Cream dan pola pikir Hippie yang kian melekat.
Kini Mods Tradisional pun banyak menjelma menjadi Hippie dan secara tidak langsung menyerahkan jalan-jalan kosong diseantero Inggris kepada keluarga tangguh mereka yang kini kita kenal sebagai Skinhead.




(2/3)

Thursday, Februari 26, 2007

No comments:

Post a Comment